Rabu 17 Oct 2012 03:05 WIB

Tentara Pembebasan Suriah Diduga Jual Organ Tubuh Warga

Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.
Foto: AP Photo/Edlib News Network ENN
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Menurut laporan media Turki, Tentara Pembebasan Suriah yang juga disebut Free Syrian Army (FSA) dilaporkan terlibat dalam perdagangan organ tubuh warga sipil dan tentara Suriah yang berhasil mereka culik dan bunuh.

"Teroris Free Syrian Army (FSA) di Suriah terlibat perdagangan organ tubuh dari para martir yang mereka culik dan kemudian mereka bunuh. Kemudian, para teroris FSA menjual organ tubuh tersebut ke pedagang organ manusia dengan harga mahal," tulis surat kabar Yurt Turki, sebagaimana dikutip Kantor Berita Fars, Selasa (16/10).

Menurut Fars, wartawan surat kabar Yurt di Suriah menggambarkan peristiwa keji dan pelanggaran dalam surat kabar mengenai perdagangan organ tubuh para martir oleh teroris FSA.

"Sebagian besar warga Suriah diculik oleh kelompok bersenjata dan dibunuh, kemudian mereka menjual organ mayat tersebut semisal ginjal, mata dan hati," sebagaimana dikutip dari Daily Syrian Citizen.

Seorang warga Suriah menulis, "Seorang tak dikenal menghubunginya dan menawarkan 300.000 Pounds Suriah sebagai imbalan untuk menyerahkan tubuh saudaranya yang menjadi martir di tangan teroris". 

Suriah mengalami kerusuhan hampir dua tahun yang menurut Damaskus, para teroris tersebut didukung penuh dan dididik oleh Arab Saudi, Qatar, AS dan Turki untuk menumbangkan Bashar Assad. Data-data di lapangan juga menunjukkan, para teroris itu mendapatkan dana dan senjata canggih dari negara-negara tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement