REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 6.820 remaja perempuan berusia di bawah 16 tahun di Malaysia hamil dan melahirkan anak sejak tahun 2000 hingga 2012.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak mengatakan, Pemerintah Malaysia mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya melalui pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan moral bangsa.
"Dasar ini diluncurkan oleh Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat (KPWKM) pada 6 November 2006 bertujuan meningkatkan pengetahuan di kalangan masyarakat terutama orang tua dan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan akibat negatif dari perilaku seks di luar nikah," kata Najib yang juga menjabat sebagai Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat sepetrti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Kamis (18/10).
Melalui kampanye 'Kami Prihatin', lanjut dia, upaya tersebut akan terus dilakukan untuk memberi kesadaran pada masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk bersama-sama menangani kelahiran anak luar nikah.
Najib mengatakan, Kementerian Pendidikan Malaysia jugamemasukkan pendidikan kesehatan reproduksi dan budi pekerti dalam kurikulum sekolah untuk pelajar kelas enam sekolah dasar, pelajar sekolah menengah dan pelajar pendidikan khusus di sekolah terpilih sejak September lalu.
"Untuk persiapan pengajaran, latihan kejurulatihan (TOT) dilaksanakan pada 8-10 September lalu kepada 67 guru dari seluruh negara bagian," katanya seraya menambahkan program baru tersebut ditargetkan akan diikuti oleh 1.360 pelajar.