REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Peserta simposium yang diselenggarakan Kamis (18/10) di Brazil dengan tema "Brasil di Dunia: Tugas dan Tanggung Jawab di Timur Tengah" menekankan bahwa Suriah ditargetkan oleh serangan agresif. Hal itu disebabkan oleh sikapnya yang menolak didikte Amerika Serikat, Barat, dan sekutu-sekutu regionalnya.
Simposium ini diselenggarakan oleh Komite Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional di Parlemen Brasil. Para peserta, dalam laporan SANA, menegaskan bahwa Arab Saudi, Qatar, dan Turki berkontribusi untuk menumpahkan darah di Suriah dalam pelaksanaan rencana Barat dan AS.
Karena itu, simposium ini juga menyerukan negara-negara untuk berhenti mendukung terorisme di Suriah. Kementerian perwakilan luar negeri Brazil menghadiri simposium dan menyerukan semua negara yang bersangkutan dalam memecahkan krisis di Suriah untuk menggunakan dialog guna membantu memecahkan krisis ini.
Duta Besar Suriah dan Duta Besar Iran di Brazil juga menghadiri simposium, selain orang-orang yang mewakili masyarakat Arab Suriah di Brasil.