Ahad 21 Oct 2012 09:53 WIB

PM Lebanon Batal Mundur Pasca-Bom Beirut

 Tentara dan petugas penyelamat Lebanon beserta warga berkumpul di dekat lokasi pengeboman yang menewaskan delapan orang yang satu diantaranya adalah Kepala Departemen Penerangan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, Wissam El Hassan, Jumat (19/10).
Foto: AP Photo
Tentara dan petugas penyelamat Lebanon beserta warga berkumpul di dekat lokasi pengeboman yang menewaskan delapan orang yang satu diantaranya adalah Kepala Departemen Penerangan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, Wissam El Hassan, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon, Najib Miqati, Sabtu (20/10) lalu mengajukan pengunduran diri setelah pemboman mobil maut di Beirut. Tapi, dia belakangan membatalkan keputusannya atas permintaan Presiden Michel Suleiman. Demikian laporan National News Agency (NNA).

Miqati, Sabtu pagi, mengatakan ia telah mengambil keputusan untuk tidak lagi menjadi perdana menteri. Dia mendesak pembentukan pemerintah persatuan nasional.

Namun belakangan, Perdana Menteri itu mengatakan,"Saya membatalkan keputusan saya untuk mengundurkan diri atas permintaah Presiden Michel Suleiman."

Pengunduran Miqati dilakukan setelah satu sidang luar biasa Kabinet yang diadakan di Istana Baabda. Ini setelah tewasnya Kepala Cabang Penerangan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, Wissam El Hassan, dalam pemboman mobil di Beirut, Jumat.

Ia menjelaskan Suleiman meminta kerangka waktu bagi dia untuk berkonsultasi dengan anggota meja dialog nasional mengenai keputusannya untuk mundur.

"Ini adalah masalah nasional dan kami sangat ingin memelihara negeri ini. Kami tak ingin meninggalkan Lebanon dalam kevakuman," kata Miqati menambahkan sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

sumber : Antara/Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement