REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Korban jiwa di AS akibat radang selaput otak yang disebabkan oleh jamur dan berkaitan dengan suntikan steroid yang tercemar telah bertambah dua lagi jadi 23 orang. North Carolina melaporkan kematian pertamanya. Demikian kata beberapa pejabat kesehatan, Sabtu (20/10).
Jumlah seluruh korban jiwa di Tennessee akibat wabah tersebut naik jadi delapan. ''Jumlah yang paling banyak di antara negara bagian,'' kata Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di jejaringnya.
Berbagai negara bagian melaporkan 13 kasus baru fungal meningitis. Sehingga, jumlah seluruh kasus jadi 23.
Wabah itu berpangkal dari obat yang dikirim oleh New England Compounding Center (NECC) di Massachusetts. Perusahaan tersebut menghadapi penyelidikan negara bagian dan federal serta tuntutan sehubungan dengan obat yang tercemar.
Indiana dan New Hempshire masing-masing, melaporkan dua kasus baru. ''Virginia, Tennessee dan New Jersey masing-masing, menghadapi tiga kasus baru,'' kata CDC sebagaimana dikutip Reuters yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Para petugas kesehatan memastikan pada Kamis (18/10) keberadaan jamur Exserohilum --yang mematikan-- di botol steroid NECC yang digunakan untuk suntikan penghilang sakit. Mereka memperkirakan sebanyak 14.000 orang mungkin telah memakai obat yang tercemar tersebut.
NECC dan pelaksananya menghadapi tuntutan perdata di Massachusetts. Tuntutan yang mengupayakan pembekuan aset pribadi para pejabat itu. Florida --yang menghadapi tiga kematian dan 17 kasus-- telah melarang NECC melakukan kegiatan usaha di negara bagian tersebut.