REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Naiknya pamor laman jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook berdampak positif bagi pengguna internet dunia Arab. Berkat jejaring sosial, mereka lebih toleran dan terbuka.
Demikian kesimpulan riset yang dipublikasikan Sekolah Pemerintahan Dubai, Ahad (21/10). Ada delapan negara yang menjadi sampel riset yaitu Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Yordania, Lebanon, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab.
Menurut riset tersebut, sebanyak 65 persen warga Bahrain mengaku lebih terbuka menerima pandangan berbeda ketika memiliki akun jejaring sosial. Negara lainnya, Yordania (59 persen), Mesir dan Oman (58 persen), Kuwait dan Lebanon (49 persen), dan Arab Saudi serta UAE (47 persen).
"Pada level yang lebih personal, penggunaan jejaring sosial dianggap membawa perubahan dalam masyarakat," kata laporan itu seperti dikutip alarabiya.net.