REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pengguna bahasa Arab terus meningkat. Meningkatnya pengguna jejaring sosial di negara-negara Timur Tengah membuat penggunaan bahasa Arab di dunia maya meroket.
Sejauh ini, pengguna media sosial di Timteng pada medio 2010-2012 mencapai 47 juta. Rinciannya pengguna Facebook 45 juta, dan Twitter dua juta.
Selain menyebarkan bahasa Arab, makin tingginya pengguna jejaring sosial di Timteng, membuat warga Arab lebih toleran. Tidak hanya menjadi toleran, lebih dari 70 persen pemilik akun jejaring sosial mengaku lebih merasa menjadi warga dunia setelah berinteaksi dengan orang-orang dari berbagai belahadan dunia. Mereka juga menjadi lebih objektif terkait kemunculan beragam opini. (baca: Jejaring Sosial Bikin Warga Arab Lebih Toleran).
Peneliti, Racha Mourtada, mengatakan toleransi dunia maya tidak berbeda dengan toleransi dunia nyata. "Tapi kami melihat tidak ada perbedaan. Cerminan dalam dunia maya serupa dengan dunia nyata," kata dia seperti disadur dari alarabiya.net.
Ia justru menolak pandangan yang mengatakan toleransi lebih diterima di dunia maya. Salem menambahkan media sosial memperkuat sudut pandang tentang topik apapun. Itu yang tidak bisa ditoleransi dalam kehidupan nyata. (baca: Jejaring Sosial Bongkar Kekakuan di Dunia Arab).
"Pandangan ekstrim, terlepas apapun topiknya, biasanya kalah dengan pandangan moderat pada media tradisional," ucapnya.