Senin 22 Oct 2012 18:57 WIB

Muslim AS Diminta Gunakan Hak Suaranya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Fernan Rahadi
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR)
Foto: www.cair.com
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  --  Suara komunitas Muslim AS dalam pilpres November mendatang sangat penting dan memiliki pengaruh. Oleh karena itu Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) merasa perlu mendorong Muslim AS untuk menggunakan haknya.

Melalui kampanye 'Kekuatan Suara Muslim Membuat Perbedaan', CAIR mencoba memaksimalkan partisipasi Muslim dalam pemilu. Mereka menggandeng Komite Amerika-Arab Anti Diskriminasi (ADC).

CAIR juga memberikan informasi tentang calon presiden dan data berupa hasil jajak pendapat. "Kami tidak mendorong Muslim untuk memilih kandidat tertentu melainkan menggunakan hak suaranya pada November mendatang," kata Direktur Legislatif Nasional CAIR, Corey Saylor, seperti dikutip dari laman resmi CAIR Senin (22/10).

Saat ini, kehidupan muslim AS boleh dibilang 'belum aman'. Mengapa demikian? Tumbuhnya kelompok anti Islam berikut dengan manuver yang dilakukan partai Republik mengancam posisi umat Islam yang hingga kini masih berjuang mendapatkan tempat di AS.

Oleh sebagian masyarakat AS, Islam masih dianggap sebagai penyakit dan ekspansioner yang 'mengancam' AS. Asisten Profesor Universitas Santa Clara, Farid Senzai, mengatakan ada peluang bagi komunitas muslim di seluruh AS untuk memainkan peranan penting.

Peranan itu memang menghadapi hambatan berupa retorika anti Islam yang menjurus pada usaha menekan Islam dalam isu-isu seperti hukum syariah. "Saya kira, Muslim di seluruh negara bagian memiliki peranan dalam menjaga kepentingan dan aspirasi mereka," kata dia.

Sebagai catatan, umat Islam AS membantu terpilihnya George W Bush pada pemilu Presiden 2000 dan Barrack Obama pada pemilihan presiden 2008. Tentu, pada pemilihan Presiden 2012 mendatang, suara muslim AS sangat menentukan nasib Obama atau memberikan kesempatan Republik yang berindikasi anti-Islam untuk memimpin AS empat tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement