Senin 22 Oct 2012 19:06 WIB

Putin Tegaskan Lagi Dukungan Larangan Jilbab di Sekolah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Vladimir Putin
Foto: Misha Japaridze/AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Presiden Rusia, Vladimir Putin melarang penggunaan jilbab di sekolah Rusia. Sekularlisme menjadi alasan Putin mengeluarkan kebijakan tersebut.

Putin dengan tegas menyuarakan pertentangannya terhadap jilbab di sekolah. Meski terkesan mendukung agama, Putin mengatakan, Rusia merupakan negara sekuler dan harus menciptakan kondisi setara bagi seluruh warga negara.

"Kita harus memperlakukan perasaan agama seseorang dengan kehormatan yang besar. Itu harus ditunjukkan dalam kegiatan negara, dalam perbedaan, dan dalam segala hal. Kedua, kita memiliki negara sekuler dan kita harus berjalan diatas dasar ini (sekuler)," ujar Putin.

Komentar Putin memang terkesan ambigu. Namun Media Rusia menafsirkan kalimatnya sebagai dukungan pelarangan jilbab. "Putin bicara menentang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah," tulis surat kabar Rusia seperti dilansir AFP.

Pernyataan Putin tersebut menyusul insiden pelarangan siswi muslimah mengenakan jilbab oleh kepala sekolah di Starvropol, sebelah selatan Rusia. Larangan tersebut mengundang protes para orang tua dan kepala sekolah mengaku mendapat ancaman.

Pemimpin Muslim di wilayah Stravropol pun mengeluh para siswi di sebuah sekolah menolak belajar karena pihak berwenang tak mengizinkan mereka mengenakan jilbab.

Selain di Starvropol, larangan jilbab juga terjadi di  Savchenko. Harian Rusia Izvestiya mengabarkan, Para kepala sekolah di Desa Marina Savchenko sepakat tak mengizinkan siswi mereka berjilbab selama di sekolah. Namun di luar sekolah, mereka bebas mengenakannya.

Akibatnya, para orang tua mengajukan komplain ke kejaksaan lokal. Isu jilbab juga sangat sensitif di wilayah Chechnya Rusia, Kawasan Kaukasus Utara.

Pemimpin setempat, Ramzan Kadyrov melarang keras warganya yang muslim untuk menjalankan tradisi Islam termasuk berjilbab. Tercatat sebanyak 20 juta dari 143 juta warga Rusia merupakan muslim. Sebagian besar mereka tinggal di Pegunungan Kaukasus Utara, di Tatarstan, Serta Bashkortosan di kawasan Sungai Volga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement