REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Debat terakhir calon presiden AS Barack Obama- Mitt Romney digelar di Univeristas Lynn, Boca Raton, Florida Senin (22/10) malam atau Selasa (23/10) Pagi WIB.
Dalam debat yang membahas kebijakan luar negeri AS tersebut, kedua kandidat banyak menyoroti kebijakan yang seharusnya diambil untuk kawasan Timur Tengah.
Dalam debat itu, Obama berulang kali menyoroti pengalaman Romney terkait kebijakan luar negeri. Sementara Romney menyoroti kebijakan Obama yang telah membuat AS kurang dihormati dan lebih rentan dalam keamanan.
Dalam debat terakhir itu, Romney menyoroti kebijakan pemotongan belanja militer AS. Namun, lagi-lagi Obama berhasil menyanggah kritikan Romney.
Obama menilai rencana ekonomi Romney yang akan mencari triliunan uang akan menjadi sia-sia jika anggaran pertahanan juga ditingkatkan. Suami Michelle ini menilai langkah itu malah akan meningkatkan defisit negara.
Romney mengetengahkan solusi "strategi komprehensif" untuk mengekang kekerasan ekstremisme di Timur Tengah. "Kuncinya adalah dunia muslim harus diberi pemikiran akan pentingnya menolak ekstremis itu sendiri,'' kata Romney.
Dia pun mengusulkan kebijakan AS untuk mempromosikan pembangunan ekonomi, pendidikan yang lebih baik, kesetaraan gender.
Pada debat sebelumnya, Obama juga unggul atas Roomney. Berdasarkan hasil survei stasiun televisi CBS News, Obama mendapat 37 persen suara, sedangkan Romney 30 persen