REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran dapat menjadi tuan rumah dalam sebuah dialog nasional yang bersifat regional antara semua pihak yang membahas konflik Suriah, kata seorang Pejabat Senior Iran dalam laporannya kepada media, Selasa (23/10).

"Perwakilan dari pemerintah (Suriah) dan seluruh kelompok oposisi akan segera memulai dialog nasional di negara regional, dan mungkin di Teheran," kata Wakil Menteri Luar Negeri Arab, Hossein Amir Abdollahian.

Abdollahian, yang berbicara setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Mikhail Bogdanov, tidak mengatakan kelompok oposisi Suriah mana saja yang sepakat untuk berpartisipasi. "Beberapa kelompok oposisi telah menolak ide ini, tetapi kami melanjutkan upaya kami untuk membujuk mereka," kata Abdollahian, seperti dilansir AFP.

Kelompok oposisi bersenjata Suriah menolak keterlibatan Iran dalam mencari solusi untuk konflik di Suriah, yang mencerminkan bahwa pandangan Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, serta negara-negara Arab percaya bahwa Teheran didiskreditkan oleh dukungan yang kuat terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad.

Iran, yang pada gilirannya menuduh negara-negara Barat dan Arab mempersenjatai para pemberontak yang memerangi pasukan Assad, dan mengatakan berulang kali bahwa itu merupakan hubungan dengan kelompok oposisi Suriah, tanpa adanya identifikasi.

Rusia dan Iran mendukung solusi politik dan dialog antara pemerintah dengan kelompok oposisi untuk mengakhiri krisis di Suriah. "Teheran dan Moskow sangat mendukung masyarakat Suriah dan rencana reformasi Bashar al-Assad," kata Abdollahian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika