REPUBLIKA.CO.ID, KHAN YUNIS, WILAYAH PALESTINA -- Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniya mengatakan Doha meningkatkan investasinya dalam membangun kembali Gaza hingga 400 juta dolar AS, naik dari 254 juta dolar. Hal itu dikatakan dia di Gaza Selasa (23/10) saat kunjungan bersejarah emir Qatar.
"Emir sepakat untuk meningkatkan investasi Qatar dari 254 juta dolar AS sampai 400 juta dolar," kata Haniya saat konferensi pers di Khan Yunis di Gaza selatan untuk menandai kunjungan Emir.
Kunjungan ini adalah kudeta diplomatik bagi Hamas, yang pemerintahnya telah diboikot oleh pejabat internasional sejak gerakan paksa mengambil alih Gaza pada 2007, saat pasukannya mengusir tentara loyalis Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas yang didukung Barat.
Tujuan kunjungan pemimpin Qatar itu adalah meresmikan proyek investasi senilai 254 juta dolar AS untuk membangun kembali Jalur Gaza yang miskin dan mengalami kerusakan berkelanjutan selama operasi 22 hari Israel yang dimulai pada akhir Desember 2008.
Proyek ini akan mencakup pembangunan jalan, perumahan dan infrastruktur, serta pengembangan pertanian, kata para pejabat. Haniya memuji kunjungan tingkat atas itu sebagai "kemenangan" atas politik dan ekonomi pengepungan di pemerintahannya.
"Anda secara resmi mendeklarasikan akhir blokade politik dan ekonomi yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza oleh pasukan ketidakadilan dan tirani," katanya kepada emir.
Pernyataannya itu mengacu pada boikot politik pemerintahannya serta blokade ekonomi yang dikenakan oleh Israel, di tempat itu sejak 2006, yang mencegah Palestina membawa bahan bangunan ke wilayah itu. "Hari ini kita menghancurkan dinding blokade melalui kunjungan ini, terima kasih Qatar," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
