REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan Teheran tidak bermusuhan dengan rakyat Amerika Serikat (AS) dan hubungan Iran dengan Washington yang tegang hanya karena kebijakan pemimpin AS.
"Kami tidak memiliki masalah dengan rakyat Amerika, dan kami percaya bahwa mereka akan menerima kebenaran seperti orang lain," ujarnya, Selasa, (23/10), seperti dilaporkan Kantor Berita Fars.
"Kata-kata kita yang membahas (AS) adalah penguasa yang setelah globalisasi menggunakan kekuatan politik yang tidak benar," tambahnya lagi.
Tehran berada di bawah sanksi Washington setelah Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan raja didikan AS di negara itu. Amerika Serikat dan Iran memutuskan hubungan diplomatik pada April 1980, setelah mahasiswa Iran merebut pusat spionase ASdi kedutaan besarnya di Tehran. Sejak itu hubungan kedua negara kian tegang.
Hubungan kedua negara tambah memburuk menyusul kemajuan Iran di bidang teknologi nuklir sipil. Washington dan sekutu Baratnya menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil, sementara mereka tidak pernah menyajikan bukti nyata untuk mendukung tuduhan mereka. Iran sendiri membantah keras tuduhan itu dan bersikeras bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan damai.