REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Pembangunan tahap kedua Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bait Lahiya, Jalur Gaza, Palestina, dimulai, demikian laporan Subroto, wartawan Republika, dari Gaza.
Rumah sakit ini diharapkan bisa beroperasi akhir 2013. Presidium MER-C Indonesia, Joserizal Jurnalis, mengatakan pekerjaan tahap kedua, yakni pengerjaan arsitektur dan mechanical electric (ME).
Pada pembangunan tahap kedua ini MER-C membawa tenaga kerja langsung dari Indonesia. Relawan yang diberangkatkan, kata Jose terdiri dari insinyur dan tenaga khusus yang punya keahlian di bidang arsitektur dan ME.
Jose mengatakan, kebutuhan dana untuk pembangunan fisik RS mencapai Rp 30 miliar. Sampai saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 25 miliar. Setelah pembangunan fisik RS selesai masih ada kebutuhan untuk equipment sekitar Rp 25 miliar, masjid Rp 3-5 miliar, dan kantor sekitar Rp 1,2 miliar.
"Dana pembangunan RS ini murni berasal dari rakyat Indonesia, bukan pemerintah Indonesia," jelas Jose di Gaza City.
Ketua Divisi Pembangunan MER-C, Farid Thalib, menjelaskan, pembangunan tahap kedua merupakan penyempurnaan agar bangunan RS siap seluruhnya untuk dioperasikan. Pekerjaan yang dilakukan meliputi dinding, lantai, sanitasi, listrik, AC, sebagainya.