Rabu 24 Oct 2012 18:38 WIB

Ledakan Bom tak Pengaruhi Anak-anak Gaza

Anak-anak di madrasah Jabaliya, Jalur Gaza, berlatih memainkan angklung, Rabu (24/10).
Foto: Republika/Subroto
Anak-anak di madrasah Jabaliya, Jalur Gaza, berlatih memainkan angklung, Rabu (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY - Kendati Jalur Gaza, Palestina, dibombardir Israel sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, namun kehidupan warga berlangsung normal. Aktifitas warga hanya berhenti beberapa saat setelah bom meledak, setelah itu kembali biasa.

Di sejumlah sekolah dasar di Bait Lahiya, anak-anak pun tetap masuk sekolah seperti biasa. "Saya tidak takut ada bom. Itu sudah biasa," kata Muhammad (8 tahun), murid sekolah dasar di Jabaliya, Gaza Utara, seperti dilaporkan Subroto, wartawan Republika, dari Gaza.

Di sebuah madrasah khusus puitri di Jabaliya, murid-murid  bahkan melakukan kegiatan berupa tari-tarian dan nyanyi-nyayian. Mereka berkumpul di lapangan, bergantian tampil dengan gembira. Ada yang menarikan tarian tradisional, tarian badut dan bernyayi. 

Anak-anak itu tak menghiraukan serangan Israel ke daerah mereka. Bahkan tak peduli kendati bekas jejak jet tempur Israel masih terlihat jelas dia atas langit sekolah mereka.

Pesawat-pesawat Israel menghujani jalur sejumlah lokasi di Jalur Gaza,  dengan roket sejak Selasa malam. Tak kurang dari enam orang pejuang Hamas gugur dan belasan terluka  dalam serangan yang berlangsung hingga pagi ini. 

Jumlah korban yang tewas ini simpang siur. Kantor berita Reuters misalnya menyebutkan empat orang yang tewas dalam serangan Israel tersebut, termasuk Abu Jarad, tokoh di pinggiran pantai Gaza. 

Serangan Israel dilakukan melalui pesawat udara. Sejak malam hari suara bom dan mortir terdengar di sejumlah tempat  di Rafah, Jabaliyah, Bait Lahiya, dan Bait Hanun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement