Rabu 24 Oct 2012 23:01 WIB

Migrasi Ikan Diprediksi Kurangi Potensi Indonesia 40 %

Ikan-ikan di laut, ilustrasi
Foto: i09.com
Ikan-ikan di laut, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Potensi perikanan Indonesia diperkirakan hilang 40 persen pada setengah abad ke depan. Penyebabnya ikan-ikan di perairan Indonesia akan berpindah ke wilayah utara sebagai dampak peningkatan suhu air laut dan perubahan iklim.

"Kurang lebih 40 hingga 50 tahun ke depan, 40 persen ikan-ikan di Indonesia akan hilang karena menuju perairan di wilayah sebelah utara," kata Manajer Regional Project Arafura and Timor Seas Ecosystem Action, Tonny Wagey di Jakarta, Rabu (24/1).

Prediksi tersebut, kata Tony, muncul berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap suhu rata-rata air laut, aspek kandungan kimia dan ketersediaan makanan bagi biota laut. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah antisipasi dini untuk menghindari ancaman ketahanan pangan dari sektor perikanan.

Salah satunya dengan mengembangkan teknologi budidaya perairan, seperti penangkaran ikan untuk mencukupi permintaan pasar terhadap  sumber protein hewani dari laut itu, kata Tonny.

"Selain itu, diperlukan pula program diversifikasi protein untuk menekan jumlah konsumsi ikan yang berlebihan," kata Tonny.

Ancaman perubahan iklim terhadap ketahanan pangan, khususnya dari sektor perikanan sangat nyata. Kondisi itu diungkapkan Direktur Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Air Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Edvin Aldrian.

Dalam diskusi yang digelar oleh pusat kebudayaan Amerika Serikat @Amerika di Jakarta itu, Edvin mengatakan peningkatan suhu Bumi berpengaruh juga terhadap peningkatan suhu air laut. "Jadi, air laut itu seperti kue lapis. Bagian atas bersuhu hangat, semakin ke dalam semakin dingin," kata Edvin.

Jika suhu air laut menghangat, maka ikan-ikan tertentu yang hanya cocok terhadap suhu lebih dingin, akan tinggal lebih dalam lagi karena mempunyai suhu yang lebih dingin.  Kondisi itulah yang bakal menyulitkan para nelayan karena mereka harus mencari ikan ke laut yang lebih dalam lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement