REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tentara Suriah dan pasukan pemberontak mengatakan mereka akan melakukan gencatan senjata pada Jumat ketika hari raya Idul Adha.
Kesepakatan ini sejalan dengan gencatan senjata yang didukung internasional selama liburan Muslim. Tetapi, keduanya memiliki hak untuk menanggapi setiap agresi.
Utusan perdamaian PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi, menyerukan gencatan senjata selama liburan empat hari Muslim Idul Adha. Gencatan dimulai dari Jumat menandai akhir ibadah haji.
Prakarsa pekan ini didukung oleh Dewan Keamanan PBB. Juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan dunia sedang mengamati untuk memastikan kedua belah pihak tetap dengan komitmen mereka. Amerika Serikat menyatakan harapan gencatan senjata akan dihormati.
"Apa yang kita berharap dan harapkan adalah bahwa mereka tidak akan hanya bicara gencatan senjata, tetapi mereka akan melakukannya," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.