REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA-- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong curhat seputar pelaksanaan Idul Adha di negaranya. Menurut Loong, Singapura kesulitan mendapatkan hewan kurban jelang hari raya.
Hal itu terkait dari kebijakan pemerintah Australia yang ketat dalam mengatur ekspor hewan."Hari ini juga umat Islam mengerjakan kurban untuk memperingati ketaatan Nabi Ibrahim kepada Tuhan. Saya dan Menteri Yaacob Ibrahim awalnya khawatir kurban akan terkendala tahun ini, mengingat peraturan pemerintah Australia sangat ketat dalam ekspor hewan," ujarnya
Namun akhirnya 16 masjid di Singapura lulus pemeriksaan audit Australia dan mengimpor 2.500 ekor kambing untuk kurban tahun ini.
Perizinan ekspor tersebut sangat disyukuri Loong. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia yang mengizinkan ekspor hewan hidup. Padahal di negara lain ekspor tersebut sangat dilarang.
"Ketika bertemu PM Australia Julia Gillard di Canberra baru-baru ini, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah beliau mengenai perkara ini. Dia memberitahu saya bahwa pemerintah Australia mau terus mengekspor ternak hidup. Namun, saya tahu beberapa hak asasi hewan telah meminta pemerintah Australia agar melarang sepenuhnya ekspor ternak hidup seperti yang dilakukan oleh New Zealand. Kita perlu bersiap menghadapi kemungkinan ini dan mencari alternatif lain," tuturnya.