Sabtu 27 Oct 2012 11:19 WIB

Serbia tak Ubah Sikap Terkait Nama Negara Macedonia

Sudut Kota Macedonia.
Foto: http://www.maknews.com
Sudut Kota Macedonia.

REPUBLIKA.CO.ID, SKOPJE--Presiden Serbia Tamislav Nikolic, Jumat (26/10), menjelaskan negaranya tak mempertimbangkan untuk mengubah sikap mengenai nama Republik Macedonia. "Hari ini, saya tidak menentang itu. Saya presiden negara dan saya perlu khawatir mengenai bagaimana saya bertindak akan tercermin pada kepercayaan rakyat dan negara," kata Nikolic pada satu taklimat setelah pertemuan dengan timpalannya dari Macedonia di Skopje.

Pada 2011, setahun sebelum menjadi presiden, Nikolic telah mengatakan Serbia mungkin akan mengubah pendiriannya mengenai masalah nama tersebut. Ia menjelaskan itu sebagai "pernyataan emosional" yang dikeluarkan karena Macedonia mengakui kemerdekaan Kosovo, Provinsi Serbia yang pada 2008 secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan dari Serbia, demikian laporan Xinhua.

Yunani menentang tetangga di utaranya disebut Macedonia, dengan alasan nama tersebut mengisyaratkan bahwa negeri itu menyimpan klaim wilayah atas provinsi di Yunani utara dengan nama yang sama.

PBB telah merintis proses perundingan guna menyelesaikan sengketa yang berawal pada 1995 tersebut. Sejak itu, Macedonia diakui berdasarkan namanya dalam undang-undang dasar oleh 133 negara di dunia.

PBB, Yunani dan organisasi lain menggunakan nama sementara Bekas Repulik Yugoslavia Macedonia.

Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Macedonia setelah menjadi presiden Serbia pada Mei, Nikolic mengatakan kerja sama lebih erat penting mengingat Serbia dan Macedonia menghadapi masalah untuk menjadi anggota Uni Eropa.

"Masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan dialog. Itu lah sebabnya mengapa untuk kepentingan Macedonia lah untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan tetangganya di selatan (Yunani). Saya harap penyelesaian akan ditemukan," katanya. Pengajuan permohonan Macedonia telah dihalangi oleh Yunani selama empat tahun akibat masalah nama, sementara Serbia telah diminta agar memperbaiki hubungan dengan Kosovo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement