Ahad 28 Oct 2012 23:00 WIB

Empat Roket Pejuang Palestina Mendarat di Israel

Serangan roket Palestina terhadap Israel, Sabtu (9/4).
Foto: AP
Serangan roket Palestina terhadap Israel, Sabtu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA, PALESTINA -- Empat roket ditembakkan dari Gaza jatuh di Israel selatan pada Ahad (28/10) tanpa melukai siapa pun, kata polisi Israel, beberapa jam sesudah serangan udara menewaskan seorang pejuang Hamas.

Juru bicara polisi Micky Rosenfeld kepada AFP menyatakan dua roket jatuh di daerah terbuka di kabupaten Eshkol, yang mengapit bagian selatan perbatasan Gaza, sementara dua lagi mendarat di dan sekitar Beersheva, kota berpenduduk 194 ribu orang. Tak satu pun dari roket itu menyebabkan cedera atau kerusakan. 

Di Gaza, pejuang dari Komite Perlawanan Rakyat menyatakan bertanggung jawab atas kedua roket ditembakkan di Beersheva itu. Kejadian itu membuat wali kota Beersheva Ruvik Danilovitch membatalkan pelajaran sekolah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"Banyak rumah di kota kami tidak dilindungi dan kami tidak bisa bermain-main dengan kehidupan anak-anak kami. Saya berharap bahwa pelajaran segera berlanjut," katanya kepada radio publik Israel.

Beberapa jam sebelumnya, serangan udara Israel menewaskan seorang militan Hamas dan melukai seorang lain sesudah mereka menembakkan mortir ke tank Israel di dekat kota selatan, Khan Yunis, kata petugas kesehatan Palestina dan saksi.

Yang tewas itu disebut Suleiman Kamel al-Qara (25 tahun), anggota brigade Ezzedine Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, yang berkuasa di Gaza. Yang terluka juga dikatakan adalah pejuang Hamas.

Tentara memastikan serangan itu, tapi menolak menanggapi tuduhan kendaraan lapis baja Israel memasuki wilayah Palestina itu dan diserang pejuang.

"Semalam, pesawat IAF (angkatan udara) menyasar regu dan tempat peluncuran roket di Jalur Gaza tengah, selama persiapan akhir untuk menembakkan roket ke Israel selatan. Ledakan kedua diketahui dan sasaran dipastikan," katanya, menyiratkan peluru atau peledak terkena.

Gerilyawan menembakkan lebih dari 150 roket ke Israel sejak awal bulan ini, katanya. Penembakan terkini itu terjadi setelah jeda tiga hari kekerasan sesudah gencatan senjata ditengahi Mesir berlaku pada tengah malam pada Rabu.

Kesepakatan itu bertujuan mengakhiri lonjakan 72 jam pertempuran lintas perbatasan, yang dimulai pada Senin, dengan serangan Israel menewaskan delapan pejuang dan kelompok bersenjata menembakkan lebih dari 100 roket melintasi perbatasan tersebut, meluka-parahi dua pekerja Thailand.

Sejak itu, hanya satu roket menghantam Israel, jatuh di tanah terbuka dan tidak menyebabkan korban atau kerusakan, kata tentara.

Pada Minggu pagi, kabinet Israel menyetujui rencana memberi perlindungan penuh bagi masyarakat dalam kisaran 4,5 hingga 7 kilometer dari Gaza, yang tidak dilindungi tata tangkal peluru kendali Iron Dome.

"Kami melakukan ini karena serangan roket dan peluru kendali jarak pendek jauh lebih besar di daerah sekitar Jalur Gaza daripada jarak lain," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang proyek menelan biaya 270 juta shekel (700 miliar rupiah) itu. 

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement