REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis telah melegalkan aborsi. Gilanya, selain melegalkan pemerintah Negeri Napoleon itu juga akan menanggung semua biaya aborsi bagi perempuan miskin dan masih di bawah umur (15-18 tahun).
Sementara perempuan dewasa akan mendapat bantuan sekitar 80 persen dari total biaya aborsi yang besarnya 250-400 Euro (sekitar Rp 5,5 juta) dengan penggantian 50 persen biaya kontrasepsi.
Keputusan ini dituangkan dalam rancangan Undang-undang (RUU) yang disahkan Majelis Nasional Prancis. RUU tersebut kini telah dibawa ke senat.
"Perempuan yang ingin menggugurkan kandungan yang tak diinginkannya harus dibiayai negara. Perempuan itu memiliki hak yang akan dibahas: Pemberlakuan hak untuk memilih untuk menghentikan kehamilan adalah layanan negara wajib," demikian salah satu pasal dalam peraturan itu, seperti dilaporkan Huffington Post, Jumat (26/10) kemarin.
Namun RUU itu ditentang sejumlah kelompok pembela hak perempuan. Sayangnya suara mereka tidak begitu terdengar karena minoritas.
Prancis adalah salah satu negara Eropa yang memungkinkan anak-anak untuk melakukan aborsi tanpa izin orang tua. Pada 1988 Prancis juga menjadi negara pertama yang mengizinkan pengguguran janin.