Senin 29 Oct 2012 12:39 WIB

RI Bermitra dengan UNICEF-Uni Eropa Atasi Gizi Buruk Anak

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani
Gizi buruk
Gizi buruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjalin kerja sama dengan UNICEF dan Uni Eropa untuk mengatasi masalah gizi buruk anak. "Perbaikan gizi dapat terwujud jika masyarakat menyadari pentingnya penerapan perilaku gizi yang baik dalam kehidupan sehari-hari," ujar perwakilan UNICEF Indonesia, Angela Kearney, dalam satu diskusi di Kantor UNICEF Indonesia Jakarta, Senin (29/10).

Dalam kerja sama tersebut, Uni Eropa mengucurkan dana sebesar 20 juta euro atau sekitar 245 juta dolar AS kepada Unicef untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di seluruh wilayah Asia dan Pasifik termasuk di Indonesia.

Kepala Operasional Utusan Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Erik Habers, menetapkan pengurangan masalah gizi buruk sebagai prioritas utama Uni Eropa. Sejak 2008 lalu, untuk menangani kekurangan gizi di Asia, Amerika Latin, dan Afrika Uni Eropa telah mengucurkan dana lebih dari €650 juta.

Pada program kemitraan kali ini, fokus pada tiga provinsi di Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur (Sikka), Jawa Tengah (Klaten), dan Papua (Jayawijaya). Program dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang praktek makan yang sehat kepada 3,8 juta anak dan 800 ribu ibu hamil dan menyusui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement