Senin 29 Oct 2012 18:21 WIB

Argentina-Iran Bahas Serangan 1994 di Jenewa

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Perwakilan Argentina dan Iran pada Senin bertemu di Jenewa membahas pemboman pada 1994 terhadap perhimpunan bantuan Yahudi di Buenos Aires, yang menewaskan 85 orang dan melukai 300 lagi, kata Kementerian Luar Negeri pada Ahad (29/10).

"Ini rapat kerja terkait kasus AMIA, yang disepakati pertemuan menteri luar negeri pada 27 September di New York," kata kementerian itu dalam pernyataan, merujuk pada akronim untuk Asosiasi Bantuan Bersama Israel-Argentina.

Pada pertemuan mereka di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman dan mitranya dari Iran, Ali Akbar Salehi, telah sepakat untuk melanjutkan dialog terkait serangan itu sampai mereka mencapai "solusi yang disepakati bersama".

Timerman pada kesempatan itu mengatakan bahwa tindak lanjut pembahasan adalah untuk "menjajaki mekanisme hukum" untuk menyelesaikan permasalahan itu agar tidak bertentangan dengan sistem hukum Argentina dan Iran.

Sejak tahun 2006, pengadilan Argentina menuntut ekstradisi delapan warga Iran, termasuk Menteri Pertahanan saat ini Ahmad Vahidi dan mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, untuk menghadapi tuduhan terkait serangan itu.

Serangan tersebut merupakan serangan yang paling mematikan dalam sejarah Argentina, yang diikuti oleh pemboman kedutaan Israel di Buenos Aires pada 1991 yang menewaskan 29 orang dan 200 yang lain terluka.

Pemerintah Israel telah menyatakan "kekecewaan besar" kepada Menteri Luar Negeri Argentina yang telah sepakat untuk melakukan pertemuan dengan Iran, seraya mengatakan bahwa "tidak ada keraguan" bahwa Iran bertanggung jawab pada hal itu.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement