Senin 29 Oct 2012 20:01 WIB

Iran Miliki Gambar Pangkalan dan Daerah Terbatas Israel

Bendera Iran
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Ketua Komite Pertahanan Iran, Esmail Kowsari, mengungkapkan negaranya memiliki gambar mengenai pangkalan Israel dan daerah terbatas lain yang diperoleh dari pesawat tanpa awak yang diluncurkan ke dalam wilayah udara Israel pada awal Oktober.

"Pesawat tanpa awak itu mengirim gambar mengenai pangkalan sensitif di Israel sebelum ditembak-jatuh," katanya di Parlemen Iran, kepada kantor berita Mehr, Senin (29/10). Ia berbicara kepada harian berbahasa Arab di Iran, Al-Alam, seperti dilaporkan kantor berita Mehr.

"Pesawat ini mengirim gambarnya melalui Internet, dan sekarang kami memiliki gambar mengenai daerah terbatas," kata Kowsari sebagaimana dikutip, demikian laporan Reuters.

Pada awal Oktober, Israel menembak-jatuh satu pesawat tanpa awak, setelah pesawat tersebut terbang sampai 55 kilometer ke dalam negara Yahudi itu. Kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah, mengaku bertanggungjawab atas pengoperasian pesawat tanpa awak tersebut, dan menyatakan beberapa bagiannya telah dibuat di Iran dan dirakit di Lebanon.

Di Tel Aviv, seorang perwira senior militer Israel, ketika ditanya apakah pesawat tanpa awak itu dilengkapi dengan kamera yang mampu mengirim gambar, menjawab, "Setahu saya, tidak." Militer Yahudi menemukan puing pesawat tersebut setelah ditembak-jatuh di wilayah hutan di dekat wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan.

Wilayah udara Israel dipantau secara ketat oleh militer dan, selain koridor udara komersial, dibatasi, dan perhatian khusus diberikan pada sejumlah instalasi keamanan serta militer. Ancaman Israel untuk membom instalasi nuklir Iran jika diplomasi dan sanksi gagal menghentikan program nuklir Teheran menjadi titik letusan bagi ketegangan di Timur Tengah.

Barat mencurigai program nuklir tersebut "dirancang untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir", tuduhan yang dengan tegas telah berulangkali dibantah Teheran. Militer Iran biasa mengumumkan perkembangan rekayasa dan pertahanan, kendati sebagian pengulas meragukan keandalan laporan semacam itu.

Pada Ahad, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan pesawat tanpa awak itu tak mewakili pengetahuan mutakhir Iran dalam teknologi pesawat tanpa awak, kata Mehr.

Pada April, Iran mengumumkan negara tersebut telah mulai membuat tiruan pesawat tanpa awak mata-mata AS, RQ-170 Sentinel, yang ditangkapnya tahun lalu, setelah dijatuhkannya di dekat perbatasan Afghanistan.

sumber : Antara/ Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement