REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan Islamofobia di Amerika Serikat kian memprihatinkan. Tidak lagi Muslim yang jadi korban, penganut Sikh juga terkena getahnya.
Pada 17 Oktober, seorang sopir taksi diserang penumpangnya. Sopir taksi yang menganut kepercayaan yang berkembang di Pakistan dan India itu dikira seorang Muslim. "Dua saksi melihat serangan itu. Jadi, seorang polisi memberhentikan taksi guna mengantar Jamie W Larson yang berada dalam kondisi mabuk," kata Wakil Jaksa, Gretchen Holmgren, seperti dikutip onislam.net, Senin (29/10).
Selama perjalanan, kata dia, Larson mempertanyakan sorban yang dikenakan pengemudi taksi. Lalu, ia menyerang pengemudi taksi itu sembari mengumpat dengan makian bernada anti-Islam. Larson mengira sorban
Selanjutnya, sopir tersebut menghentikan kendaraannya di 301st Street Southwest Block. "Polisi menemukan pengemudi dalam keadaan terluka," kata dia.
Kepolisian New York mengungkap pelaku mengumpat pengemudi taksi dengan menyebutnya orang Iran dan Irak. "Kami berjuang demi negaranya. Mengapa dia tidak kembali ke sana," kata petugas polisi mengungkap keterangan Larson.
Pengemudi itu dibawa ke rumah sakit dengan kondisi salah satu gigi tanggal. Larson ditangkap di tempat kejadian. Setelah itu, didakwa dengan tuduhan penganiayaan. Saat ini ia dipenjara meski telah membayar jaminan 60 ribu dolar AS.