REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Gereja Koptik Mesir tak lama lagi bakal memilih pemimpin baru. Diharapkan gereja akan lebih terbuka terhadap Komunitas Muslim, khususnya anak-anak, guna mempromosikan pemahaman antarumat beragama.
Penguasaha Mesir, Samih Sawiris mengatakan anak-anak gereja harus keluar dari lingkungan dan bersosialisasi dengan rekna-rekan Muslim. Sehingga mampu memicu keterikatan dalam masyarakat.
"Tentu peranan paus melalui posisi spiritualitasnya akan menyatukan kembali antar umat beragama di Mesir," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (30/10).
Pada Senin (29/10) kemarin, Gereja Koptik memutuskan segera mencari pengganti Paus Shenuda III yang mangkat Maret lalu. Saat ini, ada tiga calon kuat yakni Uskup Rafael (54 tahun), Pastor Rafael Ava Mina (70 tahun), dan Pastor Paschomious Al-Suriani (49 tahun).
Belakangan kalangan koptik khawatir dengan pemerintahan kelompok Islam. Mereka khawatir apabila Mesir menjadi negara Islam. Sejak itu, sempat terjadi bentrokan antara Koptik dan Muslim.