Rabu 31 Oct 2012 08:10 WIB

Aktivis Minta Asia Fokus ke Energi Terbarukan

Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Sejumlah aktivis dari Asia meminta pemerintah negaranya masing-masing untuk lebih fokus terhadap pemanfaatan energi terbarukan. Hal itu disampaikan dalam pertemuan yang membahas energi terbarukan se-Asia Tenggara (Searepa) di Sandakan, Malaysia, Rabu (31/10)

Aktivis asal Bangladesh, Mowdoud mengatakan bahwa pemerintah harus lebih membuka pikirannya dengan membangun pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan. "Pemegang kebijakan janganlah egois dengan cuma mengijinkan pembangunan pembangkit energi yang mengandalkan energi batu bara atau minyak bumi," kata aktivis pemerhati lingkungan ini.

Menurutnya, energi yang berasal dari minyak bumi atau batu bara pasti akan habis karena dimanfaatkan secara terus- menerus. "Masalah ini harus dipikirkan mulai saat ini," katanya.

Sementara itu, aktivis dari Laos, Sopavanh, berharap bisa menggandeng masyarakat untuk mendesak pemangku kebijakan agar memperbanyak sumber energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air atau mikro hidro. "Memang butuh pemahaman dan kesadaran dari pemangku kebijakan agar bisa melahirkan keputusan yang tepat," katanya.

Seorang aktivis dari Myanmar, Myo Aung mengaku akan mengajak pegiat lingkungan hidup lainnya beserta masyarakat untuk melakukan aksi damai guna mendesak pemerintah agar lebih mengembangkan energi terbarukan. "Ini bukan untuk kepentingan kita, tapi untuk semuanya," katanya.

Dia juga berharap media massa bisa mendukung desakan tersebut agar lebih memiliki kekuatan. "Namun ini membutuhkan perjuangan yang lama, dan kita harus bersabar," katanya.

Pertemuan yang membahas energi terbarukan se-Asia Tenggara itu diikuti 130 orang dari 60 organisasi di 10 negara di Asia Tenggara, serta sejumlah perwakilan dari India, Bangladesh, dan Amerika Serikat. Dalam acara tersebut terdapat tujuh perwakilan dari Indonesia, yakni Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Yayasan Riak Bumi, Yayasan Dia Desa, Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, Green Peace Indonesia, PT Entec, dan PT Heksa Hydro.

Pertemuan yang berlangsung di Rainforest Discovery Center, Sandakan, itu akan berlangsung selama lima hari sejak 29 Oktober 2012.

Koordinator Searepa, Gabriel Wynn, mengatakan acara tersebut bertujuan untuk membangun kemitraan strategis antara aktifis energi terbarukan di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Amerika Serikat. Kemitraan itu diharapkan bisa menguntungan perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan serta pemerintah negara setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement