REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali merengek mencari dukungan dari negara-negara sekutu untuk sepaham menyerang Iran.
Namun, hingga sekarang belum ada negara-negara yang memberikan dukungan tersebut. Bahkan konco karibnya, Amerika Serikat menegaskan menolak permintaan Negeri Zionis tersebut.
Netanyahu menilai rangkaian sangsi ekonomi yang dikeluarkan Uni Eropa dan AS tidak mungkin mampu melucuti ambisi kepada Negeri Para Mullah itu untuk mendapatkan senjata nuklir. Dalam setiap perhelatan internasional, mantan serdadu Zionis Israel ini kerap menggembar-gemborkan ancaman terhadap Iran.
Ia meyakini negara yang dipimpin Mahmoud Ahmadinejad itu adalah musuh internasional dan ancaman serius bagi kawasan Timur Tengah. (baca: Prancis Tolak Serang Iran).
"Menggigit perekonomian Iran, tidak menghentikan perkembangan nuklir Iran," kata dia saat bertemu Presiden Prancis, Presiden Prancis, Francois Hollande, di Paris, Rabu (31/10), seperti dikutip kanal berita Aljazirah.
Pekan lalu saat diwawancari majalah terkemuka di Paris, Netanyahu juga menyatakan ketakutan terhadap Iran tidak hanya dirasakan Israel. Barisan negara-negara Arab diklaimnya memprihatinkan hal serupa.
Ia yakin negara-negara Arab bekerjasama dengan Tel Aviv guna memusuhi Iran. Sebab menurutnya keuntungan menyerang Iran akan membuat negara-negara Arab lebih lega dan aman.