REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tiga tahun setelah krisis terburuk terjadi di Athena, Kostas Vaxevanis mucul sebagai pembela kebenaran.
Sikap wartawan dan editor majalah Hot Doc, Yunani yang menerbitkan nama-nama pemilik rekening orang Yunani yang disimpan di Swiss sehingga bebas pajak ini menjadi inspirasi masyarakat.
Vaxevanis mengungkapkan bahwa saat ini warga negara Yunani hidup disebuah negara dimana satu sisinya terjadi penggelapan pajak yang merajalela, dan di sisi lainnya banyak terdapat orang miskin serta orang-orang yang terkorbankan akibat diberlakukannya pemotongan gaji.
Satu dari tiga orang pengacara Vaxevanis, Nikos Kostantopouloulos, berpendapat bahwa sikap berani Vaxevanis memicu kemarahan masyarakat.
"Masyarakat sudah membayar pajak. Sedangkan mereka (orang-orang kaya) menyembunyikan uang mereka di Swiss dan tak dikenakan pajak sama sekali," ujar Kostantopouloulose seperti dinuklir the guardian Jumat (2/11).
Dukungan terus mengalir untuk Vaxevanis. Presiden International Federation of Journalists, Jim Boumela, bahkan terbang langsung dari London ke Yunani untuk bersaksi. "Saya sangat prihatin kejahatan seperti ini terjadi justru terjadi di negara demokrasi, seperti Yunani," ujarnya.