REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menegaskan siapa yang mengabaikan hak kembali bagi pengungsi Palestina itu harus mundur dari pimpinan Palestina. Jika tidak mundur, maka rakyat Palestina tidak harus mengakuinya sebagai wakilnya kecuali.
Pernyataan Hamas terkait komentar Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang menyatakan menghapus hak kembali pengungsi Palestina. Abbas juga mengakui Israel berdiri di bumi Palestina dengan menyatakan wilayah Palestina hanyalah Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hamas mendesak Abbas menarik pernyataannya dan meminta maaf kepada rakyat dan pejuang perlawanan Palestina.
''Abbas telah melukai perasaan rakyat Palestina, bangsa Arab dan dunia Islam serta mereka yang peduli terhadap Palestina,'' kecam pernyataan Hamas seperti dikutip Infopalestina. ''Karena itu, Fatah sebagai faksi dimana Abbas berada harus mengucilkannya.''
Hamas menyampaikan apresiasi kepada segenap pihak yang mengencam Abbas. Mereka menyerukan semua kekuatan Palestina membongkar semua kejahatan politik yang menambah bencana bagi Palestina.
Selain itu, Hamas menyatakan rekonsiliasi Palestina menegaskan bahwa hak kembali pengungsi dan hak melawan menjadi kesepekatan nasional.
''Abbas telah keluar dari kesepakatan ini. Itu artinya ia hanya mewakili dirinya. Sebab, hak kembali adalah hak bersama dan tidak bisa gugur dengan pendapat pribadi meskipun kedudukannya tinggi pada faksi ataupun kelompoknya.''