Senin 05 Nov 2012 03:15 WIB

Sonia Gandhi Desak Reformasi Ekonomi

Rep: Ferry Kisihandi/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sonia Gandhi
Foto: ap
Sonia Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI - Sonia Gandhi mendesak agar warga India menerima program reformasi dalam bidang ekonomi. Salah satunya, membuka diri bagi masuknya jaringan perusahaan pasar swalayan asing. Sonia, pemimpin Partai Kongres yang juga pendukung pemerintah, bersama Perdana Menteri Manmohan Singh menggelar aksi bersama di New Delhi, Ahad (4/11).

Dalam pidatonya, Sonia menegaskan, partainya bekerja untuk kepentingan masyarakat. Para pemimpin Partai Kongres selama ini membela langkah pemerintah untuk mengizinkan lebih banyak investasi asing masuk India, khususnya di bidang ritel, asuransi, dan penerbangan. Tujuannya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Sonia mengatakan, jaringan pasar swalayan akan membantu petani dan konsumen mengatasi inflasi tinggi. “Investasi tak sekadar membantu para petani, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan,” katanya menegaskan. Pemerintah mengatakan, masuknya pasar swalayan asing, seperti Walmart, mampu membantu mengembangkan infrastruktur yang memuluskan pasokan dan membuat harga murah.

Rahul Gandhi, anak laki-laki Sonia, muncul dalam unjuk rasa tersebut melahirkan spekulasinya yang akan diajukan sebagai kandidat perdana menteri pada 2014. “Kita butuh reformasi ekonomi sebab ketika bisnis berjalan lancar, kemajuan akan mewujud. Pemerintah tentu akan lebih mampu mengembangkan program untuk kaum miskin,'' katanya.

Kritik, termasuk dari partai oposisi utama, Bharatiya Janata Party (BJP), menyatakan, pasar swalayan asing akan menghancurkan jutaan pekerja di toko-toko kecil dan dalam jangka panjang menyebabkan harga murah bagi hasil pertanian. Oktober lalu, pemenang Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz mengatakan kepada sebuah surat kabar India, pasar swalayan itu tak akan memberikan keuntungan bagi India.

Ketidakpercayaan India terhadap pedagang asing dipengaruhi sejarah yang pernah dialami negeri ini. Saat itu, East India Company, Inggris, menggunakan perdagangan sebagai cara melakukan penjajahan. Setelah merdeka pada 1947 hingga reformasi gelombang pertama pada 1991, ekonomi India masih tertutup bagi asing dan bergaya sosialis.

Namun, Partai Kongres melawan arus dengan melakukan pendekatan kepada para pedagang kecil, petani, serta kelas menengah yang selama ini merupakan pendukung BJP. Di Himachal Pradesh, basis BJP, Partao Kongres melancarkan bujukannya kepada para petani, keberadaan pasar swalayan membantu mengakhiri ketidakpastian harga barang.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement