Senin 05 Nov 2012 02:57 WIB

Markas Intelijen Libya Dihujani Roket

Bendera Libya
Bendera Libya

REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA -- Kota-kota di Libya dilanda serangkaian pemboman dan serangan para gerilyawan tak dikenal. Target utama dari berbagai serangan telah menargetkan konvoi internasional dan gedung-gedung pemerintah. Demikian dilaporkan Press TV, Ahad (4/11).

Setidaknya lima orang tewas setelah beberapa roket menghantam Markas intelijen Libya di Tripoli. Insiden tersebut diikuti saling tembak antara kelompok militan antipemerintah dekat gedung Komite Keamanan Negara. Hingga saat ini jumlah korban terluka dalam dua insiden tersebut masih belum diketahui. 

Aksi pemboman serupa juga melukai tiga polisi akibat ledakan yang menghantam sebuah kantor polisi di kota Benghazi. 

Sebelumnya diberitakan, konsulat AS di kota Benghazi, Libya diserang pada 11 September lalu, setelah pengunjuk rasa berdemo di luar gedung untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap film anti-Islam buatan AS yang menghina Nabi Muhammad (SAW). Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens dan tiga staf kedutaan tewas dalam insiden  tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement