REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Negara Amerika Serikat di Indonesia telah memberikan suara dalam pemilihan umum AS sekitar sebulan lalu.
Berbeda dengan WNI yang tinggal di luar negeri, warga AS tidak memberikan suara lewat kedutaan melainkan secara online.
Salah seorang WN AS di Indonesia, Janet Steel mengaku sudah memilih dengan mengunggah formulir dari internet. Untuk ikut serta memilih, Janet diharuskan mendaftar terlebih dahulu.
"Saya memilih lewat internet, dengan download dan sudah saya kirimkan kembali sebulan lalu melalui pos. Saya daftar sekitar enam bulan lalu," ujarnya di Jakarta, Senin (5/11).
Meski terdapat kemudahan saat mendaftar dan menerima formulir pemilu, namun Janet mengaku kesulitan saat mengirimkan kembali formulir tersebut. Pasalnya, formulir tak dapat dikirim melalui internet dan harus menggunakan faximile ataupun pos.
"Saat mengirimkannya kembali susah, karena tidak bisa dikirim kembali lewat internet. Saya punya masalah ketika mengirim pos di Indonesia. Faximile saya gak punya mesin, jadi saya hanya bisa lewat pos. Saya melakukan ini (mengirim formulir) lebih dari sebulan lalu, karena kalau lewat pos bisa lama sekali. Saya masukkan dalam amplop tebal sekali dan lewat ekspres. Saya takut tidak sampai. Tapi saya menerima email bahwa (formulir) saya diterima," ujar Janet.
Janet menjelaskan pemilu AS bagi warga negara di luar negeri berbeda dengan cara pemilihan WNI di AS. WNI biasa memberikan suara dengan mendatangi kantor kedutaan di AS, ataupun negara lain. Sementara warga negara AS di luar negeri terbiasa memilih secara online.
Sebagian besar warga negara AS di luar negeri pun menurut Janet, memiliki antusias memilih, sehingga mereka mendaftar untuk ikut memberikan suara. Namun, Janet mengaku tak tahu betul bagaimana cara warga AS memilih di luar negeri.
Pemilihan secara online yang dilakukan Janet sesuai dengan aturan negara bagian tempatnya tinggal, Florida. Setiap negara bagian, menurutnya memiliki aturan sendiri. "Aturan Florida mengirim download lewat email. Setiap negara bagian punya aturan, apakah harus lewat web atau bagaimana. Tapi saya kira tidak ada yang datang memilih di kedutaan," ujarnya.
Mengenai kandidat presiden AS yang dijagokan, Janet dengan semangat menyatakan dukungannya pada Barack Obama. Meski berasal dari Florida yang mendukung Partai Republik, Janet tinggal di Washington yang mayoritas pendukung Demokrat atau Obama.
"Yang lucu walaupun saya bekerja di Washington DC, tapi rumah saya di Florida. Washington DC kebanyakan memilih Demokrat, tapi di Florida kebanyakan Republik. Tapi saya memilih Demokrat Obama. Banyak kemungkinan di Florida. Saya melihat laporan AS, dua calon sering ke Florida jadi belum tentu (Romney menang di Florida)," sebut Janet.
Berbeda dengan Janet, Warga Negara AS lain yang tinggal di Indonesia, Richard Ness tak berkesempatan memberikan suara pada pemilu AS. Pasalnya, Richard pindah negara bagian dari Montana ke Washington DC sehingga menyulitkan pendaftaran. "Saya tidak memilih karena tidak terdaftar. Saya pindah lokasi sehingga tidak terdaftar. Padahal warga diharuskan mendaftar sebelum memilih. Di AS, jika pindah dari negara bagian ke negara bagian lain, akan sulit teregistrasi. Karena Electoral College harus sesuai negara bagian," ujarnya dengan bahasa Inggris.
Richard yang saat ini tinggal di Jakarta pun mengaku sedih tak dapat ikut andil dalam pesta demokrasi AS tersebut. Meski demikian, menurut Richard, keluarganya di Washington DC berkesempatan memilih kandidat bakal presiden AS.