REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mengeluhkan sikap Iran yang enggan bekerja sama dalam investigasi dugaan proyek rahasia senjata nuklir. Badan Atom PBB pun hingga kini tak mendapat hasil apapun sejak dugaan tersebut dilaporkan 2011 lalu.
Kepala Badan Nuklir PBB, Yukio Amano mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina telah melakukan pembicaraan dengan Iran dalam setahun terakhir.
Upaya itu menyusul laporan IAEA pada November 2011 lalu yang menyebutkan informasi bahwa Iran melakukan kegiatan yang relevan dengan pengembangan alat peledak nuklir. "Tapi tidak ada hasil konkret yang dicapai sejauh ini," kata Amano.
Pihak IAEA terus melakukan verifikasi mengenai dugaan nuklir Iran tidak digunakan untuk tujuan damai. Namun Iran tak kooperatif untuk penyelidikan laporan tersebut.
"Iran tidak bersikap kooperatif yang dapat memungkinkan kita memberikan jaminan kredibel terkait keberadaan bahan atau kegiatan nuklir yang bersifat rahasia. Sehingga kita tidak dapat menyimpulkan semua bahan nuklir Iran adalah untuk tujuan damai," kata Amano.
Dirjen IAEA mengatakan pihaknya telah berkomitmen untuk melakukan dialog secara intensif dengan Iran. Pendekatan negosiasi akan terus dilakukan. "Saya harap kami dapat mencapai kesepakatan tanpa penundaan lebih lanjut," ujarnya.