Rabu 07 Nov 2012 12:41 WIB

Dunia Arab Sambut Hangat Kemenangan Obama

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama (kiri) menyela ucapan kandidat presiden, Mitt Romney, dalam debat kepresidenan kedua di Hempstead, New York, Selasa malam (Rabu pagi WIB)
Foto: Reuters/Jason Reed
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama (kiri) menyela ucapan kandidat presiden, Mitt Romney, dalam debat kepresidenan kedua di Hempstead, New York, Selasa malam (Rabu pagi WIB)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dunia Arab menyambut hangat kemenangan Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat untuk kembali memimpin negara adidaya itu periode kedua.

"Kemenangan Obama adalah harapan sebagian besar masyarakat di Timur Tengah. Dunia Arab menyambut baik," kata analis politik Mesir Ahmed Refai yang memantau pemilu AS lewat jaringan televisi Nile News pada Rabu (7/11) pagi waktu setempat.

Berbagai jaringan televisi di dunia Arab menghentikan sementara tayangan regulernya untuk membuat "breaking news" guna menyiarkan kemenangan Obama yang diproyeksikan jaringan televisi berita AS CNN tersebut. Menurut Refai, dunia Arab sempat khawatir ketika melajunya Mitt Romney, lawan Obama, pada perhitungan awal.

"Kekhawatiran itu timbul karena Romney dalam setiap kampanyenya selalu menonjolkan permusuhan ketimbang perdamaian di Timur Tengah," katanya.

Jaringan televisi Al Arabia melaporkan dari AS menyebutkan, masyarakat Arab di Negeri Paman Sam tersebut juga bersorak menyambut kemenangan tokoh berkulit hitam yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu.

"Kami senang, kemi gembira atas kemenangan Obama. Ini kemenangan kita semua," teriak sejumlah warga Arab sambil mengacungkan poster bertuliskan "Forward", jargon kampanye Obama.

Rakyat Palestina yang mendambakan kemerdekaan dari Israel juga dilaporkan menyambut gembira kemenangan Obama dan mengharapkan kemerdekaan negara Palestina berdaulat dapat terwujud dalam periode kedua kepemimpinan Obama.

"Obama hendaknya mewujudkan kemerdekaan Palestina dan Jerusalem adalah ibu kota abadi Palestina," kata anggota juru runding Palestina, Saeb Erekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement