REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang baru terpilih untuk kali kedua mengatakan kompromi diperlukan untuk memajukan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan dia dalam pidato kemenangannya Rabu (7/11) dari penantangnya Partai Republik Mitt Romney.
Saat berpidato di hadapan pendukungnya di Chicago, Obama berjanji bekerja sama dengan pemimpin partai Demokrat dan Republik untuk mengurangi defisit federal, menetapkan peraturan pajak, reformasi imigrasi dan mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing.
"Pengakuan bahwa kita memiliki harapan yang sama dan mimpi yang sama tidak akan mengakhiri semua hambatan atau menyelesaikan semua masalah kita atau menggantikannya dengan kerja yang sungguh-sugguh membangun konsensus," kata Obama.
Pemerintah Demokrat dan para anggota parlemen kini memiliki waktu kurang dua bulan untuk menangani penggurangan anggaran yang besar dan kenaikan pajak yang akan berlaku efektif pada akhir tahun, yang dikenal karangan terjal fiskal.
Dengan pemulihan ekonomi AS yang menjadi taruhan, Obama dan partai Dmokratnya akan terpaksa mengenyampingkan perbedaan-perbedaan partisan dan bekerja sama dengan Republik untuk mencarikan jalan mempertahankan tindakan penghematan.
Partai Republik mempertahankan mayoritas mereka di Dewan Perwakilan Rakyat dan Demokrat tetap menguasai Senat. "Saya akan berusaha terus untuk mewujudkan kerja sama dengan para pemimpin kedua partai untuk mengatasi tantangan-tantangan yang hanya dapat kita selesaikan bersama," kata Obama.
Pemerintah kini memiliki peluang kedua untuk melaksanakan rencana-rencana menciptakan lapangan kerja dan mengurangi hutang federal-- maslaah-asalah yang para pemilih sebut sebagai prioritas-prioritas. Obama mengatakan ia juga akan berunding dengan Romney tentang "dalam hal apa kita dapat bekerja sama untuk memajukan negara ini."
Ikuti Whatsapp Channel Republika