REPUBLIKA.CO.ID,Entah karena kesalahan teknis ataukah kesengajaan, pemilihan presiden AS kali ini diwarnai oleh kerusakan mesin elektronik pencoblosan. Mesin elektronik tersebut tidak mengizinkan warga AS untuk memilih calon yang diinginkannya. Kasus ini terjadi di tempat pemungutan suara di Pennsylvania, negara bagian yang memiliki suara besar dalam pemilihan.
"Saya memilih Obama, tetapi yang keluar di mesin Romney. Saya lalu membatalkannya dan mencoba Obama lagi. Saat kedua kali saya lebih hati-hati, tetapi tetap saja Romney yang keluar," ujar pemilih Pennslyvania yang mengunggah video rekaman kerusakan itu, seperti dikutip Aljazirah.
Sebagai seorang pengembang di perangkat lunak, ia pun kemudian mencari tombol ataupun tanda troubleshoot. Pertama, ia berpikir bagan daftar pemilihan untuk Obama tak aktif. Ternyata, setelah ia mencoba untuk calon lain, Jill Stein dari Partai Hijau, tak masalah. Semua tombol lain juga tak masalah. Hanya dari tombol atas milik Romney sampai di bagian bawah centang hitam di samping nama Obama semua aktif untuk Romney.
Dalam bagan mesin pemilihan elektronik, Mitt Romney berada di urutan pertama, sedangkan Obama di tempat kedua. Menyusul Jill Stein dari Partai Hijau dan Gary Johnson dari kalangan Libertarian. Ia sempat menanyakan ke pemilih yang berada di sebelahnya apakah mereka memiliki masalah yang sama. Namun, mereka mengatakan tidak bermasalah.
Di Ohio, di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Cleveland, para pemilih marah karena mesin elektronik mengalami kerusakan. Penghitungan pun terpaksa ditunda karena mesin tidak mengklarifikasi hasil pemilihan. Di salah satu TPS di Pennsylvania, nama daftar pemilih tidak muncul. Di Pueblo, Coloroda, mencuat tertukarnya hasil pemilihan antara Obama dan Mitt Romney dalam mesin elektronik. Pemerintah setempat menyelidiki kasus ini.
Bagi para kandidat, kerusakan atau gangguan semacam ini sangat merugikan. Namun, belum ada bukti tindakan ini dilakukan secara sengaja. Sarah Palin, mantan kandidat wakil presiden dari Partai Republik pada 2008, mengingatkan agar para pemilih melaporkan jika terjadi kecurangan. Di AS kecurangan surat suara terbilang kecil. Sejak 2000, hanya 10 kasus penyimpangan yang dilakukan secara personal.