Rabu 07 Nov 2012 19:19 WIB

Hadapi Lobi Yahudi, Obama Perlu Ganti Strategi

Presiden Barack Obama didampingi keluarganya melambaikan tangan kepada para pendukungnya usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11).   (AP/Charles Rex Arbogast)
Presiden Barack Obama didampingi keluarganya melambaikan tangan kepada para pendukungnya usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11). (AP/Charles Rex Arbogast)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barack Obama diprediksi bakal menata ulang strategi guna menghadapi kekuatan lobi Yahudi, kata pengamat Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang, Vincent Didik.

Vincent menilai perekonomian Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Obama mengalami peningkatan dan memengaruhi perkonomian negara lain termasuk Indonesia terkait dengan ekspor.

"Kalau perekonomian Amerika Serikat tengah seret, tentu nilai ekspor Indonesia juga akan terpengaruh," katanya di Jakarta, Rabu (7/11).

Meskipun ada peningkatan, lanjut Vincent, ada sejumlah janji Obama yang belum terealisasi di antaranya untuk meredam kekuatan pasar uang. "Obama sepertinya perlu menata strategi ulang untuk menghadapi kekuatan lobi Yahudi," katanya.

Obama mengumpulkan suara 'electoral' lebih banyak dibandingkan pesaingnya, Mitt Romney, yaitu 284 berbanding 203.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement