REPUBLIKA.CO.ID, TANAH MERAH -- ''Ketika baru akan memakai mukena, saya mendengar bunyi orang bergelut diikuti dengan bunyi orang terjatuh. Dan ketika membuka hijab, saya melihat suami sudah tergeletak berlumuran darah,'' tutur Ramlah Ahmad (67) menceritakan kasus pembunuhan suaminya.
Suami Ramlah, Abdullah Nawang (77), merupakan seorang bilal di surau Kampung Gual Petai Lima, Gual Ipoh, Tanah Merah, Malaysia. Korban menemui ajal selepas kepalanya dipukul benda keras oleh seorang lelaki ketika menunaikan shalat sunnah menjelang waktu Shubuh.
Ramlah mengatakan dia dan suaminya rutin keluar rumah pada pukul 05.30 pagi untuk menunaikan shalat Shubuh di surau Kampung Gual Petai Lima. Lokasi surau terletak kira-kira 50 meter dari rumah mereka.
“Ketika itu hanya saya dan suami di surau karena jamaah lainnya belum tiba,'' katanya. ''Suami membuka pintu dan lampu. Saya langsung menuju shaf perempuan.”
Shaf perempuan dan shaf lelaki dipisahkan dengan sebuah hijab. Setelah melihat suaminya berlumuran darah, Ramlah langsung mengampirinya dengan melewati hijab. Dia mendapati suaminya sudah meninggal dunia.