Kamis 08 Nov 2012 15:30 WIB

BDF Dorong Peningkatan Kualitas Demokrasi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama istri saat menerima PM Turki Recep Tayyip Erdogan dan istri di Bali Demoracy Forum, Bali.
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama istri saat menerima PM Turki Recep Tayyip Erdogan dan istri di Bali Demoracy Forum, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA –- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (8/11) pagi membuka Bali Democration Forum (BDF) di BICC Nusa Dua, Bali. Dalam sambutannya, Presiden mengemukakan keyakinanannya bahwa selama lima tahun, BDF telah memberi sumbangan besar bagi pembangunan dan peningkatan kualitas demokrasi dan politik.

“Yang kita harapkan sumbangan itu tidak hanya pada peningkatan kualitas demokrasi di tingkat kawasan, tetapi juga di tingkat global,” kata SBY.

Setiap tahun kata SBY, BDF menelurkan hasil konkret, bukan hanya dokumen tapi juga hal lainnya, berupa kenyataan meningkatnya komitmen demokrasi di negara-negara kawasan Asia Pasifik. Karena, kata dia, setiap tahun selalu memantapkan dan mengukuhkan komitmen kepada nilai dan prinsip-prinsip demokrasi.

Presiden mengatakan penyelenggaraan BDF setiap tahun mengalami peningkatan kualitas dan juga kuantitas sehingga dalam penyelenggaraan yang kelima ini diharapkan bisa menambah peranan  forum tersebut pada perkembangan demokrasi di kawasan maupun global. Ketika BDF pertama kali dilangsungkan lima tahun silam, 40 negara dan organisasi internasional ikut ambil bagian, serta dihadiri tiga kepala Negara.

“Hari ini sebanyak 80 negara dan organisasi internasional, serta 11 kepala negara ikut ambil bagian dalam forum ini,” kata SBY. BDF V dihadiri oleh sembilan kepala negara dan kepala pemerintahan serta dua deputi perdana menteri. Forum kali ini mengambil tema Advancing Democratic Principles at the Global Setting: How Democratic Global Governance Contributes to International Peace and Security, Economic Development and Effective Enjoyment of Human Rights.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menilai peran BDF dalam pandangan masyarakat internasional semakin meningkat. "Saya dengan bangga melaporkan peningkatan forum ini semakin terkemuka yang dicerminkan dari tingkat partisipasi sejumlah negara," kata Marty dalam sambutannya.

Menurut Marty, jumlah delegasi yang hadir dalam forum terus meningkat. Sebelumnya pada BDF-I 2008 tercatat sebanyak 40 negara. Kemudian pada BDF-V 2012, jumlahnya naik dua kali lipat, dengan beberapa organisasi internasional turut hadir dalam forum tersebut. BDF V dipimpin oleh Presiden SBY dengan didampingi oleh Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement