Kamis 08 Nov 2012 18:44 WIB

Turki Minta Bantuan Rudal NATO Jaga Perbatasan Suriah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Pengungsi Suriah ke Perbatasan Turki
Foto: voanews.com
Pengungsi Suriah ke Perbatasan Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki dalam waktu dekat akan mengajukan permintaan resmi kepada Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara di kawasan Eurasia tersebut meminta persekutuan militer untuk menempatkan beberapa peluncur rudal di sepanjang perbatasan negara dengan Suriah.

Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, pemerintah Turki saat ini berencana mengirimkan permintaan tersebut ke NATO. Namun ia enggan memberi tahu kapan tepatnya waktu pengajuan permintaan tersebut.

"Pemerintah segera membuat permintaan kepada NATO untuk melindungi perbatasan dengan Suriah sepanjang 910 kilometer dengan patriot yang siap meluncurkan rudal ke udara," ujarnya, kemarin.

Jika NATO setuju, maka hubungan Suriah dan Turki yang sebelumnya bersekutu akan bersitegang. Peralatan militer akan semakin banyak  ditempatkan di kawasan konflik. Namun Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, permintaan kepada NATO tersebut guna menjaga keamanan negara dari perang sipil yang tengah bergejolak di Suriah.

Turki mengeklaim, selama ini Suriah berpotensi meluncurkan rudal ke wilayah Turki. Oleh karenanya, menurut pejabat kemenlu, Turki memiliki hak mengambil langkah untuk melawan ancaman tersebut. Meminta bantuan NATO, menjadi langkah yang dipilih negara tersebut. "Penyebaran jenis rudal ini menjadi langkah untuk ancaman balasan dibawah peraturan NATO," ujar pejabat kemenlu yang tak dapat menyebut nama.

Ditanya terkait permintaan kepada NATO tersebut, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davotoglu mengatakan enggan memberikan keterangan rinci. Menurutnya, hal tersebut masih dalam pertimbangan. "Semuanya masih akan dipertimbangkan dalam rangka persiapan kemungkinan-kemungkinan," ujarnya.

Televisi Turki NTV sebelumnya mengabarkan, Davotoglu menyatakan bahwa NATO telah menyiapkan penyebaran rudal di Turki. Namun televisi tersebut kemudian menarik kembali kabar tersebut. Pasalnya, seorang pejabat negara membantah bahwa Davtotoglu tidak pernah memberikan komentar tersebut.

Juru Bicara NATO di Brussel mengatakan, pihaknya belum menerima permintaan Turki tersebut. Namun menurutnya, NATO siap membantu setiap negara anggota. "Kami belum menerima permintaan. Sekretaris Jenderal Senin lalu mengatakan, sekutu akan mempertimbangkan setiap permintaan yang dibawa ke Dewan Atlantik Utara," tuturnya.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan penyebaran patriot rudal di sepanjang perbatasan Turki. Menurut pejabat AS, Turki telah menyatakan permintaan tersebut kepada NATO pekan lalu. Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi permintaan tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement