REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Washington mengecam tindakan Iran yang memblokir akun Gmail di negara mullah tersebut dari akhir September hingga awal Oktober.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, seperti dilansir AFP menyebut tindakan Iran itu sebagai pemasungan terhadap kebebasan internet.
Mohammad Reza Miri, anggota komite kementerian telekomunikasi yang bertugas menyaring internet di Iran mengatakan, blok terhadap Gmail terpaksa dilakukan karena konsekuensi untuk memperkuat sensor video-sharing situs YouTube.
"Sayangnya, kita belum memiliki cukup pengetahuan teknis untuk membedakan antara dua layanan,"katanya. Lanjutnya, pihaknya ingin untuk memblokir YouTube dan Gmail.
"Kami benar-benar tidak ingin YouTube dapat diakses,"ujarnya. Iran telah menyensor YouTube sejak pertengahan tahun 2009, setelah demonstran oposisi memprotes kemenangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam jajak pendapat yang percaya telah dicurangi melalui video postingan.