Jumat 09 Nov 2012 11:22 WIB

Korban Jiwa Gempa Guatemala Bertambah

Presiden Guatemala, Otto Perez Molina.
Foto: reuters.com
Presiden Guatemala, Otto Perez Molina.

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Presiden Guatemala, Otto Perez Molina, Kamis (8/10), mengonfirmasi jumlah korban jiwa akibat gempa bumi 7,4  Skala Richter (SR) naik jadi 52 orang. Sebanyak 1,2 juta orang lagi jadi korban gempa.

"Jumlah orang (yang tewas) bertambah, secara resmi sudah 52. Sebanyak 22 hilang dan petugas pertolongan masih mencari di bawah reruntuhan," kata Molina pada satu pernyataan di kantor Koordinator Nasional bagi Pengurangan Bencana (Conrad). Presiden Guatemala tersebut juga mengumumkan tiga hari berkabung nasional buat korban gempa.

Menurut presiden itu, 70 gempa susulan telah tercatat dalam 24 jam belakangan, dan data dari Lembaga Seismologi memperlihatkan gempa tersebut belum mengeluarkan semua kekuatannya, sehingga gempa susulan diperkirakan terjadi lagi dalam beberapa jam ke depan.

Ia menyatakan, kondisi yang paling mengkhawatirkan ialah retaknya beberapa jalan dan gunung di Guatemala barat, dan menyarankan warga agar tidak bepergian ke daerah tersebut, demikian laporan Xinhua, Jumat (9/11). Ia berkata, "Saya sebentar lagi menandatangani dekrit untuk mengumumkan keadaan bencana di daerah yang terpengaruh."

Menurut data resmi, 5.251 rumah rusak, 2.962 orang diungsikan dan 752 orang sekarang tinggal di tempat penampungan. Conrad menyatakan di antara rumah yang rusak, 554 rumah rusak total, 2.263 rumah tak bisa ditinggali, 2.000 mengalami kerusakan, 180 rumah terancam ambruk dan 138 rumah mengalami rusak ringan.

Sejauh ini, pemerintah Guatemala telah mengirim 22 ton bantuan kemanusiaan ke Provinsi San Marcos, daerah yang paling parah diguncang gempa, dan provinsi lain yang terpengaruh oleh guncangan gempa.

Gempa bumi tersebut mengguncang pantai Pasifik di negeri itu pada Rabu (7/11). Pada 4 Februari 1976, gempa bumi dengan kekuatan 7,5 pada Skala Richter menewaskan hampir 23.000 orang, melukai 76.000 orang dan membuat lebih dari satu juta orang kehilangan rumah di Guatemala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement