REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Kamis (8/11) waktu setempat menelepon Barack Obama untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Obama sebagai Presiden Amerika Serikat.
Seperti dilansir Reuters, kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri telah menelepon Obama, menyebut pemilihan umum itu sebagai "ini adalah mosi percaya dalam kepemimpinan Anda."
Netanyahu mengatakan ia "menantikan untuk terus bekerja sama dengan presiden (Obama) untuk mengatasi tantangan-tantangan besar yang dihadapi Amerika Serikat dan Israel dan untuk memajukan perdamaian dan keamanan di wilayah kami," kata sebuah pernyataan.
Pernyataan ini keluar setelah kritikus menuduh perdana menteri Israel itu mendukung Mitt Romney dan membahayakan hubungan dengan Washington.
Hubungan antara Netanyahu dan Obama dianggap telah lama bermasalah, terutama mengenai cara menangani program nuklir Iran.
Setelah Obama terpilih kembali pada Selasa, beberapa pesaing Netanyahu yang berharap untuk mengalahkannya dalam pemilu pada 22 Januari mendatang menuduh pemimpin sayap kanan itu mendukung orang yang salah.
Dalam pidatonya sebelumnya, Netanyahu mengatakan beberapa kritikusnya "mencoba untuk menimbulkan konflik antara kami dan Amerika Serikat" dengan menuduh dia telah menunjukkan kecenderungan keberpihakan pada penantang Obama dari Partai Republik.
"Mereka tidak akan lolos begitu saja," katanya, dalam pernyataan yang tampaknya ditujukan sebagian besar pada Ehud Olmert, mantan perdana menteri yang sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang, yang jajak pendapat memprediksi akan dimenangkan oleh Netanyahu.
"Aliansi dengan Amerika Serikat tetap kokoh," kata Netanyahu.