Sabtu 10 Nov 2012 23:39 WIB

Berhemat, Iran Bekukan Impor 2.000 Barang Mewah

Rep: hannan putra/ Red: Taufik Rachman
Amerika Serikat dan Iran (ilustrasi)
Amerika Serikat dan Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN: Sanksi dunia Barat yang dilekatkan kepada Iran akibat kegiatan nuklirnya yang kontroversial cukup mempengaruhi perekonomian negeri para mullah tersebut.

Setidaknya lebih dari 2 ribu impor produk yang dianggap barang mewah dibekukan Pemerintah Iran. Hal tersebut untuk mengatasi kekurangan mata uang asing.

Wakil Menteri Perdagangan Iran, Hamid Safdel dalam pernyataannya, kemarin (9/11) ada beberapa daftar parsial yang diterbitkan oleh berbagai media Iran. Produk tersebut seperti beberapa merek kosmetik, permen, pakaian dan perhiasan, mobil, bahan-bahan bangunan, komputer, dan ponsel.

Lebih lanjut Safdel mengatakan pembekuan produk-produk impor tersebut bisa menyelamatkan Iran sebanyak 4 triliun USD dalam setahun kedepan.

Terkait hal itu, Safdel juga menghimbau para konsumen di Iran untuk memakai produk lokal serta menggalakkan porduksi beberapa komoditas yang menjadi kebutuhan primer dan sekunder di Iran.

Sanksi yang dijatuhkan dunia Barat kepada Iran telah menyebabkan kurangnya mata uang asing di Iran. Hal tersebut memicu anjloknya riyal Iran degan inflasi yang terus melonjak.

Sanksi tersebut juga berepek pada sektor perbankan Iran. Sejauh ini, impor Iran menurun lebih dari 10 persen menjadi 26 miliar USD pada periode enam bulan terakhir, terhitung dari awal Maret 2012. Hal ini jauh merosot dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Sebagian besar impor Iran pada periode sekarang ini terdiri dari impor bahan baku, produk setengah jadi, dan suku cadang industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement