Sabtu 10 Nov 2012 23:57 WIB

Baghdad Batalkan Kontrak Pembelian Senjata dengan Rusia

Rep: hanan putra/ Red: Taufik Rachman
Jet tempur pencegat jenis MiG-31BM
Foto: mydailyclarity.com
Jet tempur pencegat jenis MiG-31BM

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD: Pembelian paket senjata api senilai 4.2 miliar dolar AS yang dipesan Irak kepada Rusia dibatalkan secara sepihak oleh Irak. Irak beralasan pembatalan tersebut karena adanya dugaan korupsi dari pihak Rusia dalam jual beli peralatan militer, sebagaimana disampaikan Perdana Mentri Irak, Nuri Al-Maliki pada Sabtu (10/11),

Juru bicara Perdana Menteri Irak, Ali Mussawi mengatakan, kecurigaan adanya korupsi tersebut dicurigai Maliki dalam sekembalinya ia dari kunjungan ke Rusia beberapa waktu lalu. Ia meminta agar kesepakatan jual beli senjata tersebut ditinjau ulang. Hingga akhirnya berujung pada pembatalan.

Namun Mussawi menolak mengatakan siapa pelaku dari korupsi tersebut. Ia hanya mengatakan khusus itu sedang dalam masa penyelidikan dan kemungkinan Irak akan memulai negosiasi baru dengan Moskow.

Pembelian senjata tersebut meliputi 30 helikopter penyerang, Pesawat tempur Mi-28 dan 42, Pantsir-S1 dengan sistem rudal, helikopter tempur MiG-29, serta berbagai persenjataan berat lainnya.

Menanggapi kasus pembatalan tersebut, Kedutaan Rusia di Baghdad melolak untuk berkomentar. Rusia adalah pemasok senjata terbesar ke Irak setelah AS. Dengan pembatalan tersebut berarti tergelincirnya ‘pijakan’ Rusia di Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement