Ahad 11 Nov 2012 14:20 WIB

Maskapai Penerbangan Spanyol PHK 4.500 Karyawan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
phk (ilustrasi)
Foto: cbc.ca
phk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Iberia, sebuah maskapai penerbangan bersama milik Spanyol dan British Airways Inggris mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Direktur Utama International Airlines Group, Willie Walsh, akan memberhentikan 4.500 karyawannya.

Maskapai ini telah menderita kerugian hingga 262 juta euro setahun terakhir. "Maskapai ini tengah berjuang untuk bertahan hidup," kata Walsh, dikutip dari the Guardian, Ahad (11/11). Iberia kehilangan jutaan euro setiap harinya.

Walsh mengakui permasalahan yang dihadapi perusahaannya sangat sistemik sejak krisis ekonomi zona euro berlangsung. Sebanyak 25 pesawatnya akan puasa terbang dan 108 armadanya akan menghentikan penerbangan untuk rute tertentu, khususnya rute dari Madrid.

Kapasitas maskapai secara keseluruhan akan dipotong hingga 15 persen mulai tahun depan. Maskapai akan berfokus mengembangkan rute-rute yang masih menguntungkan. Gaji karyawan yang masih bertahan kemungkinan akan dipotong hingga 35 persen. "PHK berikutnya masih mungkin dilakukan. Meskipun, saat ini perusahaan sudah memberhentikan 20 persen dari total karyawan," ujarnya.

Restrukturisasi merupakan jalan terbaik yang perlu dipersiapkan perusahaan saat ini. Aksi mogok kerja, diyakini Walsh, kemungkinan akan ada di Spanyol. Namun, ia menegaskan restrukturisasi ini tetap harus dilakukan.

"Perusahaan merugi 1,7 juta euro setiap hari," kata Direktur Eksekutif Iberia, Rafael Sánchez Lozano. Direksi perusahaan hingga saat ini masih melakukan diskusi dengan serikat pekerja sampai 31 Januari 2013. Namun, perusahaan dirasa akan tetap melakukan PHK tanpa perlu kesepakatan dari siapapun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement