REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—“Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih,” begitulah pepatah melayu mengatakan. Jika memang sudah nasib dan ketentuan Tuhan, maka tak dapat seorangpun dapat mencegahnya.
Seperti kisah seorang pria yang menderita keterbelakangan mental yang dirawat di pusat rehabilitasi penyakit jiwa Madinah. Ia terpaksa meregang nyawa, Selasa (6/11) karena ulah penyakit jiwanya. Pria kurang waras tersebut tewas setelah menelan sapu tangan.
Ia ditemukan sekarat di meja makan sesaat setelah ia mengambil makanan. Pria malang tersebut tak dapat tertolong lagi karena sudah lemas dan kehabisan nafas. Ia meninggal tak lama setelah sampai di rumah sakit.
Pusat Rrehabilitasi Penyakit Jiwa Madinah membenarkan kejadian tersebut. Direktur Pusat Rehabilitasi, Ibrahim Al-Haliyu sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Dengan adanya kejadian ini, berarti pasien yang meninggal di Pusat Rehabilitasi tersebut sudah mencapai delapan orang dalam tahun ini.
Al-Haliyu menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kronologis dan tindak lanjut dari pria malang itu. Ia mengatakan dirinya tidak berwenang untuk berbicara kepada media dalam persoalan ini.
"Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai insiden tersebut dari Departemen Sosial," ungkapnya singkat seperti dikutip harian Al Arab Okaz.
Menurut beberapa sumber media setempat, dalam setahun ini pusat rehabilitasi tersebut telah memakan delapan korban. Enam orang meninggal karena menderita penyakit kronis, sedangkan yang ketujuh meninggal karena terjatuh kedalam tangki pembuangan limbah saat ia mencoba kabur.