Senin 12 Nov 2012 08:00 WIB

Tianjin Eco-City Jadi Kota Masa Depan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Tianjin Eco-City
Foto: property-report.com
Tianjin Eco-City

REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN  --  Populasi global pada 2025 nanti diperkirakan mencapai delapan miliar orang. Dua miliar di antaranya diperkirakan akan pindah ke kota-kota dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Cina saat ini menjadi negara yang paling sering disebut memiliki sejumlah kota di masa depan dengan konsep eco-city.

Adam Shaw, seorang futuris Amerika Serikat (AS) mengunjung Tianjin Eco-City di Cina. "Cina mampu menyeimbangkan antara kegiatan ekspansi perkotaan dengan tetap memperhatikan sumberdaya alam dan lingkungan," katanya dikutip dari BBC, Senin (12/11).

Tianjin merupakan kota yang dekat dengan lima pelabuhan besar dunia. Di sana, pengunjung masih bisa melihat harmonisnya tanda-tanda masa lalu dengan masa sekarang, di antaranya pemukiman dengan arsitektur kolonial Eropa yang dibangun berabad-abad silam.

Jika pengunjung ingin melihat kota bergaya modern, maka pengunjung cukup mengemudi beberapa menit dari Tanggu ke pantai. Di sana, beberapa bangunan tinggi nan modern masih sedang dalam tahap pembangunan.

Cina merupakan rumah bagi 1,3 miliar manusia. Urbanisasi menjadi salah satu faktor paling penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri Cina selama tiga dekade terakhir.

Lebih dari separuh penduduk Cina saat ini tinggal di perkotaan. Jumlah 690 juta penduduk Cina yang tinggal di kota itu setara dengan dua kali lipat dari jumlah total penduduk AS.

Pada 1980, kurang dari 20 persen penduduk Cina tinggal di kota. Pada 2030 nanti, jumlah ini akan meningkat menjadi 75 persen.

Peningkatan pesat urban di Cina membawa tantangan luar biasa bagi pemerintahnya. Rakyat membutuhkan perumahan, infrastruktur, air, makanan, dan pekerjaan. Pemerintah Cina menanganinya sekaligus melalui cetak biru konsep eco-city, kota berwawasan lingkungan.

Beberapa eco-city yang sudah ada di dunia antara lain Masdar City di Abu Dhabi, dan Plan IT Valley di Portugal. Sedangkan Tianjin Eco-City tengah dipersiapkan oleh Cina bekerjasama dengan Singapura. Di sana akan dibangun 350 ribu perumahan dengan konsep rendah karbon, lingkungan hijau, dan selevel dengan Manhattan AS pada 2020 nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement