REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel dan Hamas menyatakan telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata pada Ahad (11/11) malam waktu setempat. Kondisi Gaza pun kembali tenang setelah sebelumnya sempat memanas.
Seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (12/11), Mesir menjadi penengah antara kedua negara tersebut yang tengah bersitegang. "Mesir berperan sebagai mediator dan berusaha untuk menjamin gencatan senjata," kata sumber-sumber keamanan Mesir kepada AFP.
Para pejabat Palestina menyatakan dua kelompok militan utama di jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam siap menghormati gencatan senjata tersebut. Komitmen yang sama juga akan dilakukan Israel.
Sebelumnya, hubungan Israel-Palestina kembali memanas sejak Sabtu (10/11). Ketegangan tersebut terjadi ketika militan-militan Gaza menembakkan rudal anti-tank ke sebuah kendaraan jeep Israel di perbatasan Gaza. Akibatnya, empat tentara Israel luka-luka.
Militer Israel pun membalas dengan melancarkan serangan-serangan udara dan tembakan artileri ke Palestina. Serangan Israel itu menewaskan enam warga Palestina dan puluhan orang lainnya terluka.
Kondisi semakin memanas dengan adanya pernyataan dari sejumlah pejabat Israel. Menteri Israel Urusan Militer, Ehud Barak, mengatakan negeranya akan menimbang beberapa pilihan guna menghukum Palestina, salah satunya menyerang Gaza.